Kawasan Konservasi Laut Nusa Penida
Hanya 25 kilometer dari Bali, di tepi timur laut Samudra Hindia, terdapat pulau-pulau indah Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Pulau-pulau ini memiliki sejarah panjang yang kaya akan kisah sihir hitam dan roh jahat, menjadikannya tempat yang penuh misteri bagi banyak orang.
Pada awal abad ke-18, Nusa Penida digunakan sebagai penjara untuk Dinasti Gelgel dari Bali di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Kemudian, pada Februari 1942, selat yang memisahkan Nusa Penida dan Nusa Ceningan menjadi lokasi “Pertempuran Selat Badung”, yaitu konfrontasi besar antara pasukan Sekutu dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.
Karena memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, tiga pulau kecil ini telah dinyatakan sebagai Kawasan Konservasi Laut Nusa Penida (MPA) oleh pemerintah Indonesia. Kawasan ini mencakup lebih dari 20.000 hektar ekosistem laut yang kaya dan beragam, memungkinkan penggunaan multi-fungsi bagi nelayan dan pariwisata, tetapi tetap melindungi habitat penting yang sangat krusial bagi perkembangbiakan dan kelangsungan hidup spesies laut lokal.
Beruntung, para tetua desa menyadari bahaya dari praktik penangkapan ikan dengan bom dan sianida, sehingga bertahun-tahun lalu ekonomi lokal mulai beralih ke pertanian rumput laut, menjaga terumbu karang tetap dalam kondisi murni. Sekarang, kehidupan bawah laut di kawasan ini sangat melimpah, dengan lebih dari 300 spesies terumbu karang dan 600 spesies ikan, termasuk lima spesies yang baru ditemukan. Kawasan konservasi baru ini akan menjadi sumber informasi berharga untuk upaya konservasi global, serta mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan melindungi ekosistem laut yang luar biasa ini.
Segitiga Terumbu Karang
Dalam skala yang lebih luas, Bali dan Nusa Penida terletak di sudut barat daya Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle). Wilayah ini mencakup enam negara dan diakui sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia.
Segitiga Terumbu Karang sering disebut sebagai “Hutan Amazon di bawah laut”, karena merupakan salah satu tempat pembibitan laut paling penting di dunia. Wilayah ini memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, dengan 76% dari semua spesies terumbu karang yang dikenal, serta lebih dari 3.000 spesies ikan.
Beberapa faktor oseanografi yang unik membuat Segitiga Terumbu Karang menjadi sangat penting bagi ekonomi dunia, iklim global, serta mata pencaharian jutaan orang. Selain itu, kawasan ini juga dianggap sebagai salah satu tempat terindah di dunia.
Sejak Februari 2014, Indonesia telah mengesahkan undang-undang baru yang melindungi pari manta di perairannya yang seluas 5,8 juta kilometer persegi. Dengan larangan penangkapan dan ekspor pari manta, Indonesia kini menjadi industri wisata pari manta terbesar kedua di dunia.
Aquatic Alliance dan Coral Triangle Center
Informasi di atas telah disediakan dengan dukungan dari Aquatic Alliance dan Coral Triangle Center.
Magang Ekowisata dan Relawan
Tersedia banyak program magang dan relawan di Indonesia. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang program magang di Bali, Ceningan, dan Lembongan, silakan hubungi kami di info@ceningandivers.com.
Lautan kita adalah ekosistem yang rapuh. Kita harus bekerja sama untuk menjaga keberlanjutan surga bawah laut ini bagi generasi mendatang.
Gunakan Kembali, Kurangi, Daur Ulang
Berhati-hatilah dalam menggunakan produk plastik.
Pesan penyelaman Anda hari ini!