Salah satu alasan utama para penyelam berbondong-bondong ke Kepulauan Nusa adalah untuk mendapatkan kesempatan langka berenang bersama Mola, juga dikenal sebagai ikan matahari laut (Ocean Sunfish). Meskipun mereka dapat ditemukan di berbagai samudra di seluruh dunia, hanya ada beberapa situs penyelaman tertentu di mana mereka dapat diprediksi muncul setiap musim. Bagi siapa pun yang ingin melihat Mola saat mengunjungi Kepulauan Nusa, ada baiknya mengenal lebih jauh tentang raksasa misterius ini.
Mola dengan Berbagai Nama…
Salah satu aspek paling membingungkan tentang Mola adalah banyaknya nama yang digunakan untuk menyebutnya. Banyak yang tidak menyadari bahwa sebenarnya ada 5 spesies ikan matahari yang ditemukan di seluruh dunia, semuanya berada dalam keluarga Molidae:
Mola mola – Ikan matahari samudra, yang paling umum dan salah satu yang terbesar. Paling mungkin terlihat di sekitar Nusa Penida.
2. Mola alexandrini – Ikan matahari kepala besar, mirip dengan Mola mola, tetapi memiliki tonjolan besar di kepala dan dagunya. Ikan matahari terbesar yang pernah tercatat berasal dari spesies ini. (Foto: Ola Norman)
3. Mola tecta – Ikan matahari penyamar, dinamakan demikian karena baru ditemukan pada tahun 2017! Selama bertahun-tahun, spesies ini disangka sebagai Mola mola, sebelum akhirnya diidentifikasi sebagai spesies yang berbeda. (Foto: Alex Hearn)
4. Masturus lanceolatus – Ikan matahari ekor tajam, seperti namanya, memiliki ekor tajam yang menyerupai kecebong raksasa. (Foto: H. Sugiyama)
5. Ranzania laevis – Ikan matahari ramping, yang terkecil (dan mungkin yang paling lucu). (Foto: Tobias Bernhard / Minden Pictures)
Nama “Mola” dipilih dengan sengaja, karena dalam bahasa Latin berarti “batu giling”. Batu giling adalah batu bulat besar yang digunakan untuk menggiling biji-bijian dan benih. Bentuknya yang bulat besar membuat ikan ini dibandingkan dengan batu giling.
Batu giling, kredit: Roger Griffith
Mengapa Disebut Ikan Matahari?
Nama-nama umum ikan ini berbeda-beda di berbagai negara dan umumnya menggambarkan penampilan atau perilakunya:
✔ “Sunfish” (ikan matahari), karena mereka sering berjemur di permukaan laut.
✔ Dalam bahasa Jerman, mereka disebut “Schwimmender Kopf” (kepala yang berenang).
✔ Dalam banyak bahasa lain, mereka dikenal sebagai “moonfish” (ikan bulan) karena bentuknya yang bulat dan bercak-bercak di tubuhnya menyerupai kawah bulan.
Nama “Mola mola” cukup mudah diingat, karena hanya merupakan pengulangan dari genus dan spesiesnya.
Mola berjemur, Kredit: Paul Nicklen Photography
Keanehan Anatomi
Ikan Mola (Sunfish)
Ikan mola adalah ikan bertulang sejati terbesar di dunia. Perlu dicatat bahwa meskipun ada ikan yang lebih besar, mereka adalah ikan bertulang rawan (seperti hiu), yang memiliki kerangka yang terbuat dari kartilago, bukan tulang.
Ikan mola dapat tumbuh hingga lebih dari 3 meter dari ujung sirip punggung hingga sirip anal. Beratnya juga bisa melebihi 1.000 kg, dengan rekor terbesar tercatat adalah spesies Bumphead Sunfish, yang mencapai 2.300 kg!
Salah satu ciri unik ikan mola adalah tidak memiliki ekor. Sebagai gantinya, mereka memiliki “clavus”, yaitu perpanjangan dari sirip punggung dan sirip anal yang menyatu di bagian belakang tubuhnya. Fungsi utama clavus adalah mengarahkan ikan mola saat berenang, sekaligus memberikan bentuk tubuhnya yang khas seperti cakram.
Ciri unik lainnya adalah ketiadaan kantung renang (swim bladder), yang biasanya membantu ikan untuk naik dan turun di dalam kolom air. Sebagai gantinya, ikan mola mengandalkan gerakan sirip yang kuat serta jaringan tubuh gelatinous yang membantu menjaga keseimbangan di air.
Makhluk Sosial
Pembersihan Ikan Mola (Sunfish Cleaning)
Kredit foto: Jordi Chias Pujol
Karena ikan mola bergerak dengan lambat dan menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan dalam, mereka bergantung pada hewan lain untuk membantu membersihkan tubuh mereka dari parasit.
Ikan mola sering naik ke permukaan laut atau tepi terumbu karang untuk dibersihkan oleh burung laut dan ikan lain seperti bannerfish.
Saat menyelam di sekitar Nusa Penida selama musim kemarau, bukanlah hal yang aneh melihat sekelompok bannerfish menunggu di pinggiran terumbu karang, lalu ikan mola yang membutuhkan pembersihan akan datang untuk dibersihkan.
Di lingkungan penangkaran atau akuarium, ikan mola dapat beradaptasi dengan cepat dan biasanya akan dengan mudah menerima makanan langsung dari staf akuarium.
Tumbuh Menjadi Raksasa (Growing into Giants)
Siklus hidup ikan mola masih menjadi misteri. Penelitian terus dilakukan untuk memahami bagaimana ikan mola berkembang, dan diharapkan lebih banyak informasi akan ditemukan di masa depan.
Ikan mola bertelur di lautan terbuka, dan larva yang menetas berukuran sangat kecil, hanya beberapa milimeter saja.
Bentuk larva ikan mola tidak menyerupai bentuk dewasanya yang besar dan khas. Sebaliknya, mereka lebih mirip dengan anak ikan buntal (pufferfish) atau ikan landak laut (porcupinefish), yang sebenarnya masih berkerabat dalam ordo yang sama, yaitu Tetraodontiformes.
Bayi Ikan Mola (Baby Sunfish)
Kredit foto: Museum of Comparative Zoology, Harvard University
Meskipun ikan mola memulai hidupnya dalam ukuran yang sangat kecil, mereka dapat tumbuh menjadi raksasa laut dalam waktu singkat.
Menurut analisis pertumbuhan, ikan mola bisa tumbuh hingga 60 juta kali lipat dari ukuran awalnya saat mencapai kedewasaan!
Masa hidup ikan mola belum sepenuhnya diketahui, tetapi di penangkaran, mereka biasanya hidup sekitar 10 tahun. Sementara itu, di alam liar, diperkirakan mereka dapat hidup hingga 100 tahun.
Tumbuh Besar: Makan, Makan, dan Makan
Untuk mencapai ukuran yang luar biasa ini, ikan mola harus makan dalam jumlah yang sangat besar.
Meskipun bukan predator yang lincah, makanan utama ikan mola adalah ubur-ubur, siphonophora (hewan laut bertubuh lunak), cumi-cumi, dan krustasea kecil.
Mereka memiliki gigi besar yang menyatu sehingga membentuk paruh yang kuat. Selain itu, mereka juga memiliki rahang kedua di dalam mulutnya dengan deretan gigi tajam yang membantu mencabik-cabik makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
Ketika makan, ikan mola akan mengisap dan meniup kembali mangsanya beberapa kali ke dalam dan keluar mulutnya hingga makanan terpotong kecil-kecil dan lebih mudah ditelan.
Para ilmuwan percaya bahwa ikan mola dapat mentoleransi makan ubur-ubur karena mereka memiliki lapisan lendir pelindung di tenggorokan yang melindungi mereka dari racun ubur-ubur.
Menjadi Mangsa (Picked off as Prey)
Mola vs Singa Laut
Kredit foto: Ralph Pace
Dengan ukuran tubuh yang besar dan pergerakan yang lambat, tidak mengherankan jika ikan mola menjadi mangsa bagi orca, singa laut, dan hiu.
Singa laut bahkan diketahui mengunyah semua sirip ikan mola sebagai camilan, meninggalkan ikan tersebut tanpa daya hingga mati perlahan dengan tragis.
Ikan Mola sebagai Makanan & Produk Obat
Di beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, ikan mola dianggap sebagai makanan mewah.
Selain itu, terdapat pasar untuk produk obat-obatan tradisional yang terbuat dari ikan mola, terutama di pasar Tiongkok.
Memetakan Habitat Mola (Mapping out Mola)
Meskipun ikan mola ditemukan di hampir seluruh lautan dunia, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di perairan dalam yang lebih dingin, di mana hanya sedikit penyelam yang memiliki kesempatan untuk menemui mereka.
Dua lokasi utama untuk menyelam bersama Oceanic Sunfish adalah di Bali dan Kepulauan Galapagos.
Para ilmuwan percaya bahwa lokasi ini memiliki arus naik (upwelling) yang membawa air dingin kaya nutrisi dari kedalaman laut, yang menjadi habitat alami ikan mola. Arus ini juga membawa mangsa utama ikan mola, yaitu ubur-ubur, lebih dekat ke permukaan, sehingga mereka mengikuti sumber makanan secara nomaden.
Musim Terbaik untuk Menyelam dengan Ikan Mola
Beberapa lokasi penyelaman di sekitar Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida merupakan tempat yang sangat baik untuk bertemu dengan ikan mola.
Musim terbaik untuk melihat ikan mola adalah selama musim kemarau, dari pertengahan Juni hingga pertengahan Oktober.
Selama periode ini, suhu air lebih dingin dan ikan mola naik ke stasiun pembersihan untuk membersihkan diri dari parasit.
Meskipun tidak dapat dijamin bahwa ikan mola akan selalu muncul selama penyelaman, tim kami sangat berpengalaman dalam mengidentifikasi lokasi dan tanda-tanda kehadiran mola.
Di dalam periode tersebut, bulan Juli dan Agustus adalah waktu yang paling konsisten untuk melihat mola.
Penting untuk diingat bahwa meskipun ikan mola muncul ke perairan yang lebih dangkal, mereka biasanya tetap berada di kedalaman antara 18 – 40 meter.
Menyelam Bersama Ikan Mola
Untuk memastikan bahwa kita tidak mengganggu perilaku alami ikan mola, terdapat regulasi bagi setiap penyelam yang bertemu dengan ikan raksasa yang lembut ini.
Pedoman ini dikembangkan oleh para ahli perilaku mola, peneliti kelautan, dan profesional selam, guna menjaga keamanan ikan mola serta mempertahankan stasiun pembersihan alami mereka untuk interaksi di masa depan.
Kode Etik Interaksi dengan Ikan Mola (Code of Conduct for Sunfish Interaction)
✅ Selalu dekati ikan mola dengan perlahan dan pastikan ikan berada dalam jangkauan penglihatannya.
✅ Jika ikan mola berada di stasiun pembersihan, jangan mendekat sampai ikan tersebut diam di tempat selama setidaknya 1 menit. Pastikan untuk menjaga jarak minimal 3 meter dari stasiun pembersihan.
✅ Jika ikan mola berenang bebas, jaga jarak minimal 10 meter.
Jangan menyentuh atau memberi makan ikan mola, karena mereka memiliki lapisan lendir pelindung di kulitnya yang membantu menjaga mereka dari parasit.
Jangan berenang di belakang ikan mola, karena ini bisa mengejutkannya.
Jangan berenang di bawah ikan mola, karena gelembung dari penyelam dapat mengganggu proses pembersihan oleh ikan lain.
Jangan menghalangi jalur ikan mola menuju rute pelarian atau stasiun pembersihan.
Jangan gunakan lampu kilat (flash) saat memotret, karena ini dapat mengganggu dan menakuti ikan mola.
Jangan membuat suara keras atau menggunakan kendaraan bertenaga motor, seperti scooter bawah air, yang dapat mengganggu ikan.
✅ Hanya menyelam dengan operator selam yang mendukung dan mematuhi Kode Etik Interaksi dengan Ikan Mola.
✅ Ikuti instruksi pemandu selam Anda.
Melindungi Ikan Mola untuk Masa Depan
Kita harus ingat bahwa melihat ikan mola saat menyelam adalah sebuah hak istimewa, bukan hak mutlak.
Dulu, terlalu banyak interaksi agresif dan langsung dari penyelam yang menyebabkan mola menjauh dari lokasi selam.
Dengan melakukan riset terhadap operator selam yang bertanggung jawab dan memilih perusahaan yang menerapkan protokol interaksi yang benar, kita dapat memastikan bahwa mola tetap berada di perairan kita untuk dinikmati oleh generasi mendatang!
https://www.nationalgeographic.com/animals/fish/o/ocean-sunfish/
https://www.dive-the-world.com/creatures-sunfish.php
https://australianmuseum.net.au/learn/animals/fishes/southern-ocean-sunfish-mola-ramsayi/
https://www.aquarium.co.za/blog/entry/everything-you-need-to-know-about-ocean-sunfish
http://www.montereybayaquarium.org/animal-guide/fishes/ocean-sunfish