Dengan Ceningan Resort yang terletak di antara hutan bakau di Kepulauan Nusa, Anda memiliki kesempatan besar untuk melihat satwa liar pulau yang menakjubkan. Ada banyak hal untuk dilihat bagi para pencinta alam dan pengamat satwa. Tidak hanya di bawah air, tetapi juga di atas ombak. Namun, Anda mungkin perlu lebih bersabar atau lebih jeli mencarinya, dibandingkan dengan saat melihat gerombolan ikan yang berenang bebas di laut.


Ceningan Resort tersembunyi di antara hutan bakau.
Dalam artikel blog sebelumnya tentang burung yang hidup di hutan bakau Kepulauan Nusa, kami membahas berbagai spesies burung pesisir yang dapat ditemukan di sepanjang pantai Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Sekarang, kami akan membawa Anda lebih dalam ke dunia tersembunyi antara pohon bakau!


Bunga Pohon Bakau (Sonneratia caseolaris). Ada banyak keindahan tersembunyi yang bisa ditemukan di hutan bakau.
Pertemuan dengan Satwa Liar Pulau yang Tersembunyi
Varanus Air Asia (Varanus salvator)
Ada sekitar 50 spesies biawak yang dikenal di dunia. Yang terbesar bisa ditemukan di Komodo, Indonesia. Tapi, Kepulauan Nusa juga memiliki “naga” mereka sendiri!
Varanus Air Asia adalah biawak paling umum di Asia dan predator mengesankan di hutan bakau. Anda mungkin melihatnya berenang di perairan bakau pulau ini. Ukurannya bisa bervariasi, tetapi mereka dapat tumbuh lebih dari 2 meter panjangnya dan beratnya lebih dari 20 kg.
Seperti ular, biawak ini memiliki lidah bercabang, yang memungkinkannya mendeteksi gerakan dan mangsanya dengan “merasakan” udara. Dengan menu makanan yang sangat beragam – kepiting, ikan, katak, tikus, dan bahkan burung – mereka adalah predator sejati di bakau.


Varanus Air Asia, “naga” asli dari Kepulauan Nusa.
Meskipun jarang terlihat berburu, Anda mungkin melihatnya berjemur di pasir yang tenang di antara akar bakau. Mereka membutuhkan kehangatan sebelum menjadi aktif.
Katak Pemakan Kepiting (Fejervarya cancrivora)
Sesuai namanya, katak pemakan kepiting adalah spesies unik di hutan bakau Kepulauan Nusa.
Kenapa?
Karena ini adalah satu-satunya amfibi di dunia yang bisa hidup di air asin secara permanen!
Meskipun katak ini tidak langsung bisa melompat dari air tawar ke laut, ia hanya membutuhkan beberapa jam untuk beradaptasi dengan air asin. Ini sangat mengagumkan, mengingat kulit amfibi sangat permeabel, sehingga mudah kehilangan cairan di lingkungan asin.
Katak ini memiliki kulit yang kurang permeabel dibandingkan katak lainnya dan mampu meningkatkan produksi dan retensi urea, yang mencegahnya kehilangan air di air asin.
Adaptasi luar biasa ini memungkinkannya berburu kepiting kecil selain serangga!


Ikan Gelodok (Mudskipper)
Sama luar biasanya adalah kemampuan ikan gelodok.
Ikan ini bisa bertahan hidup baik di dalam maupun di luar air!
Ikan gelodok hidup di lumpur bakau Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan dan lebih sering terlihat di darat dibandingkan di dalam air.
Meskipun tampak lumpur dan tidak menarik, ikan ini memiliki kemampuan luar biasa!
✔ Bisa bernapas di luar air dengan menyimpan air di dalam insangnya
✔ Bisa bernapas melalui kulit dan mulutnya, mirip seperti amfibi
✔ Mampu melompat, merayap di lumpur, dan bahkan memanjat akar pohon!
Jika Anda melihat ikan gelodok, coba amati sebentar. Anda akan melihat mereka sangat aktif di darat, sering berinteraksi dengan sesama mereka, dan jantan menunjukkan atraksi menarik untuk menarik perhatian betina.


Ikan Gelodok adalah penghuni lumpur yang luar biasa di hutan bakau Kepulauan Nusa.
Kepiting Biola (Fiddler Crab)
Spesies hutan bakau yang paling mencolok adalah kepiting biola.
Kenapa?
Karena kepiting jantan memiliki satu capit yang sangat besar, yang digunakan untuk menarik perhatian betina dan bertarung dengan pesaingnya.
Kepiting ini adalah ahli bahasa tubuh! Mereka melakukan gerakan mencolok dengan capit besar sebagai ritual kawin.
Para ilmuwan menemukan bahwa ukuran capit juga berkaitan dengan ukuran sarang, yang menentukan masa inkubasi telur. Karena itu, kepiting betina memilih jantan yang memiliki capit yang menjamin rumah terbaik untuk anak-anaknya!


Kepiting Biola adalah penghuni bakau yang sering terlihat di Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan.
Ular Liana Asia (Ahaetulla prasina)
Ada ular tropis di Indonesia, termasuk di Kepulauan Nusa.
Tapi tidak perlu khawatir, karena hampir semuanya tidak berbahaya.
Salah satu yang paling menarik adalah Ular Liana Asia.
✔️ Dapat tumbuh hingga 1,8 meter, tetapi sangat ramping
✔️ Menyerupai liana, menjadikannya ahli kamuflase
✔️ Berwarna hijau fluoresen yang memukau
Meskipun sedikit berbisa, ular ini tidak agresif terhadap manusia. Jika Anda melihatnya, cukup amati dari kejauhan dan nikmati keindahan penyamarannya yang luar biasa!


Ular Liana Asia, salah satu reptil tersembunyi di Kepulauan Nusa.
Foto: R. Butler
Keindahan Pulau, Tempat Berlindung, dan Keamanan yang Perlu Dilindungi
Hutan bakau adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang tinggi dan satwa liar yang menakjubkan di pulau-pulau. Hutan bakau di Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan tidak terkecuali. Mereka memiliki peran sangat penting dalam perlindungan pesisir serta menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat lokal. Namun, ekosistem ini terancam di seluruh dunia.
Menurut WWF, lebih dari 35% hutan bakau di dunia telah hilang. Penyebab utama ancaman ini termasuk penggundulan hutan, penangkapan ikan berlebihan, dan eksploitasi berlebihan. Di Kepulauan Nusa, sampah yang terbawa arus ke dalam hutan bakau dan polusi dari bahan kimia buatan manusia menjadi masalah nyata yang terlihat setiap hari.


Aksi Bersih-Bersih Trash Hero di Hutan Bakau Nusa Ceningan
Di Ceningan Resort, kami berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Kami berusaha untuk meminimalkan dampak lingkungan di sekitar kami. Oleh karena itu, kami menggunakan produk pembersih organik untuk menghindari pencemaran ekosistem pulau.
Kami telah menghilangkan penggunaan plastik sekali pakai, menerapkan sistem daur ulang, dan mengadakan aksi bersih-bersih mingguan dengan Trash Hero Ceningan. Selain itu, kami juga telah memulai proyek restorasi bakau dengan membangun pembibitan bakau kami sendiri.


Pembibitan Bakau di Ceningan Resort
Kami ingin Anda menikmati keindahan Pulau Nusa, tetapi dengan cara yang berkelanjutan. Bersama-sama, kita bisa melindungi keindahan alam pulau ini.
Nusa Ceningan, Nusa Lembongan, dan Nusa Penida memiliki alam yang luar biasa. Jika Anda masih bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan di Nusa Lembongan atau Nusa Ceningan, sekarang Anda tahu jawabannya. Tetapi, keindahan ini juga membutuhkan upaya konservasi kita – untuk hari ini dan untuk generasi yang akan datang.